Kamis, 09 April 2020

COVID19 BUKAN VIRUS KALENG-KALENG

COVID19 BUKAN VIRUS KALENG-KALENG

Update: COVID19 Resources for Urologists | Uroweb

Selama saya terjangkit covid19 dari hari pertama sampai ke 21, beberapa kali mengalami masalah sangat serius dalam menghadapinya.
Rongga mulut kering yang sangat mengganggu, setidaknya dalam 4 hari pertama. saya baru menyadari bahwa itu mungkin bisa menjadi awal dari penurunan fungsi ginjal saya. Beberapa kali saya mengalami lemas yang sangat seolah seluruh cairan dalam tubuh saya terkuras.

Sesak napas yang sangat terjadi setidaknya 3 atau 4 kali. Sungguh ini yang paling membuat saya hampir putus asa. saya tidak yakin sesak napas saya itu bisa diatasi hanya dengan bantuan oksigen ataupun respirator karena saya merasakan dengan sangat jelas saluran pernapasan saya tertutup rapat oleh dahak tipis yang melekat kuat seolah mencengkram dan sangat sulit dicairkan.

Kecemasan yang sangat selalu menyelimuti pada setiap hal-hal sulit yang saya alami dan sangat bisa saya rasakan meski hal sulit tersebut baru akan saya alami. Setidaknya saya mengalami 2 atau 3 kali kecemasan memuncak yang membuat saya pasrah sambil terus berterapi.

Berak hitam terjadi 2 kali. Meski yang pertama bisa diselesaikan relatif mudah, yang kedua disertai kecemasan tinggi dan butuh waktu lebih lama untuk membuatnya kembali normal.

Sekitar di hari ke 14 atau 15 atau 16 (saya lupa tepatnya) di saat saya merasa sudah sembuh dari covid, tanpa sengaja banyak dahak mencair dan saya hanya mampu menelannya karena tidak bisa menariknya untuk saya keluarkan lewat mulut. saya benar-benar sangat terkejut dengan rasa dan aroma dahak tersebut. Sangat-sangat chemical dan mengeluarkan aroma kimia pada napas saya.
Sulit sekali untuk menggambarkannya tapi jelas terasa ada karet terbakar, juga terasa ada logam yang juga seolah habis dibakar, terasa seperti bau asam sulfat yang sangat menyengat dan ada rasa beberapa bahan kimia lain yang saya kesulitan mengidentifikasikannya. Andai saya ada laboratorium, mungkin saya bisa menemukan yang belum bisa saya identifikasi tersebut.
Penelanan dahak dengan rasa sangat chemical itu lah yang mungkin menyebabkan berak saya hitam untuk ke 2 kalinya. daduemas88

Meski setelah itu terasa seolah sudah benar-benar sembuh tetapi ternyata kemudian saya mengalami sakit telinga kanan bagian dalam yang sangat. Pendengaran terganggu bahkan hampir tuli disertai pusing dan pandangan mata agak kabur, kecemasan pun kembali memuncak. Total 3 hari saya menyelesaikan masalah telinga tersebut hingga bisa jernih dan stereo lagi.

saya yakin bahwa saya bukanlah satu-satunya orang yang bisa sembuh dari covid19 tanpa campur tangan rumah sakit, pasti cukup banyak yang juga bisa sembuh. Tapi dengan contoh perlakuan sosial masyarakat terhadap keluarga kami, mereka mungkin tidak berani mengungkapkan pengalamannya.
Masyarakat benar-benar tidak ada empati, bukannya belajar dari orang-orang seperti kami tapi justru nyinyir dan ingin menyingkirkan kami seolah mereka belum terpapar dan tidak akan pernah terjangkit.

Kami merasakan perlakuan sosial masyarakat terhadap penderita covid sangat menjijikkan bahkan kepada yang sudah sembuh sekalipun, dan itu akan merugikan mereka sendiri.
Ditambah tenaga medis maupun rumah sakit yang sepengelaman saya selama terjangkit covid kurang kompeten dan tidak memiliki sense of crisis.

Juga para pejabat dan kebijakannya yang bagi saya seolah tidak mau memahami covid secara komprehensif. Bahkan sampai hari ini pun belum memberikan arahan tegas tentang tindakan pencegahan efektif yang bisa dijalankan masyarakat, apalagi tentang pengobatan mandiri. Seakan rumah sakit dengan segala keterbatasannya bisa menampung semua pasien covid atau bahkan seakan wabah covid tidak akan meledak di negeri ini.
Mereka tampak sama sekali tidak kompak, terkesan lebih suka mempolitisir dan mengambil kebijakan berputar-putar yang tidak efiesian serta membuang-buang anggaran.

Semua itu membuat saya miris akan nasib bangsa ini. Kita akan menjadi bangsa bergelimang hutang dengan kondisi kesehatan memburuk akibat covid ini. saya tidak sedang meracau atau keminter, saya bahkan membuang banyak waktu untuk menuliskan semua ini yang seandainya tidak saya ungkapkan saya malah akan bisa bilang 'rasain loe'. Game online

Sekali lagi ini bukan virus kaleng-kaleng yang bisa dihadapi dengan ketakutan dan kepanikan serta tindakan maupun kebijakan yang membabi buta. Seumur hidup saya, alhamdulillah saya beruntung pernah punya pengalaman pengobatan terhadap banyak orang sekitar tahun 2001-2004, covid19 ini benar-benar virus terbangsat yang pernah saya temui.

Selain merusak organ-organ penting manusia, dia juga memporak-porandakan semua aspek sosial kehidupan di bumi ini.
Itulah kenapa kadang saya menggunakan kata-kata menyakitkan yang juga menyinyiri Anda agar Anda menyadari bahwa nyinyir Anda akan sangat berbahaya bahkan untuk diri Anda sendiri.

Tapi alhamdulillah beberapa tetangga dekat saya sangat support dan malah bersedia berdiskusi dengan kami sebagai mantan penderita covid yang suatu saat juga masih sangat mungkin bisa terjangkit lagi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar